Tidak bisa
dipungkiri bahwa aneka problematika bangsa dan solusinya selama ini cenderung
atomistik, simplistik dan parsial. Tampak belum ada langkah ilmiah yang
sistematis berbasis filosofis Islami sebagai landasan untuk menggagas
wacana-wacana pemikiran alternatif. Karena itu, telaah kritis reflektif atas problematika
epistemologis adalah tidak hanya menjadi driving force ke depan untuk
mengembangkan diskursus paradigma integralistik menuju elemen ontologis,
epistemologis, metodologis dan aksiologis yang holistik. Akan tetapi, juga
menghimbau kepada para cendikiawan untuk membangun sebuah “jembatan
epistemologis” untuk menyebrang ke ranah worldview, sehingga kelak kita
tidak lagi captive mind
terhadap eurosentris dan paradigma Barat.
No comments:
Post a Comment