Nov 1, 2020

BEDAH KRITIS ATAS REALITAS

 

Telaah ktitis dimulai dengan upaya membedah sebuah buku: Epistemologi Kiri (2015) yang diedit oleh Listiyono Santoso dan Abdul Qadir Shaleh. Dalam konteks ini, sebanyak kurang lebih 40 (empat puluh) referensi yang penulis gunakan untuk menyoroti secara kritis reflektif. Karena itu, betapa meyakinkan bahwa ketika mahasiswa dan masyarakat umum yang cinta membaca mengecap buku ini, maka tidak hanya dapat menjangkitkan telaah dan bedah pemikiran kritis. Akan tetapi, juga dapat membangkitkan spirit membaca dan etos bedah-bedah bacaan yang konstruktif dan komprehensif. Tak pelak lagi, disusul dengan telaah kritis reflektif atas konstalasi paradigma positivisme dan postpositivisme yang bergumul sepanjang sejarah keilmuan modern. Pada gilirannya, penulis pun meneruskan kajian pada upaya mendendangkan urgensi pencerdasan dan pendewasaan politisi, kepantasan dan ketidakpantasan pejabat sebagai “pewaris kehormatan atau pewaris kehinaan”, urgensi Penelitian atas Hasil Penelitian, mempersoalkan korupsi adalah tak ubahnya berteriak lantang di tengah Padang Pasir, sugesti untuk bangkit dari keterlenaan hidup berbalut virus konsumeristis, gegap gempita modernisasi dengan berbagai implikasi sosialnya, respon petani terhadap berbagai ketidakadilan, rakyat merintih dan pejabat pun terus tersenyum, dan akhirnya ditutup dengan telah kritis reflektif terhadap virus pandemi sejenis covid-19 yang menggelegar penuh misteri serta sangat mencemaskan kehidupan masyarakat kontemporer.

 

No comments:

Post a Comment