Buku ini merupakan hasil penelitian disertasi Peribadi yang diterbitkan di Lamber Academic Publishing Germany. Secara ringkas, hasil studi kasus menjastifikasi dan melegitimasi bangunan silogisme kebenaran universal yang ditandaskan terdahulu bahwa
“pelaku pembangunan yang memiliki
kecerdasan intelektual spiritual (inteleksi) berbasis ESQ
Power, memiliki
ketangguhan pribadi dan ketangguhan sosial dalam melaksanakan tugas,
peran dan tanggung jawab yang diamanahkan kepadanya sebagai aktor jaringan Pronangkis
di wilayah Pemerintahan Kota Kendari.
Ketika ditelaah
kritisi dari perspektif teori strukturasi serta beberapa konsep kecerdasan,
maka proses legitimasi dimaksud adalah mengindikasikan: (1) Kurangnya Intelligent
Quotient, karena faktorketidakmampuan aktor dan struktur menyelesaikan
permasalahan di bidangnya masing-masing; (2)Lemahnya Emotional
Quotient, karena faktor tidak transparansi, akomodatif
dan konsistensi; (3)Rendahnya
Creativity Quotient, karena faktor ketidakmampuan merubah ancaman (threat) menjadi tantangan (challange)
hingga menjadi peluang (opportunity) serta belum berhasil
membangkitkan spirit dan selft
confidence; dan (4) Minimnya Spiritual Quotient,karena jaringan aktor belum
sepenuhnya memegang teguh amanah, tidak konsisten (istiqomah)serta
belum dapat melaksanakan tugas, peran dan tanggung jawab berbasis ibadah.
No comments:
Post a Comment