Dec 23, 2021
Dec 17, 2021
Dec 10, 2021
Jul 6, 2021
Jun 29, 2021
Apr 23, 2021
DISKURSUS METODOLOGI PROFETIK DAN RISET PEMBEBASAN
Apr 18, 2021
Apr 17, 2021
Mar 27, 2021
POST QUALITATIF DAN RISET PEMBEBASAN
Sesungguhnya, anarkisme epistemologi yang menghamba kepada berhala rasionalisme dan empirisme telah memuncratkan sejuta kekecewaan, terutama metodologi penelitian yang bernaung di payung positivisme dan postpositivisme sebagai paradigma penelitian yang diklaim klasik oleh Hidayat (2019) dan obyektivisme oleh Morisson (2019). Usulan paradigma partisipatoris dan Profetik sebagai riset pembebasan, sesungguhnya bukan hanya berniatan untuk keluar dari lingkaran setan paradigma penelitian konvensional terdahulu. Akan tetapi, juga penuh harap agar telaah kritisisme kaum akademisi ke depan tampil prima terhadap potret fenomenal dan hiperrealitas yang menggeliat dan menggelegar di sekitarnya.
Upaya pembelajaran dan pendalaman mahasiswa terhadap paradigma interpretif, kritikal, konstruktivisme, pragmatisme, partisipatoris dan Profetik yang merupakan antitesis metodologis terhadap paradigma positivisme dan postpositivisme dimaksud, adalah tidak hanya agar mahasiswa dapat memahami komparasi paradigmatik dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Akan tetapi, juga agar kelak mempunyai pengetahuan dan keterampilan penelitian yang sangat berguna dalam mengembangkan kemampuan berkolaborasi, mengaplikasikan keilmuannya, menawarkan diskursus pemikiran, berimprovisasi dengan cerdas dan berpikir reflektif.
Akhirnya, dunia kampus juga dapat berkiprah sebagai bagian integral dari kekuatan civil society yang terus melancarkan suara kritis beserta riset-riset kritisismenya, sehingga mampu mengeliminir kangker kolonisasi dan kapitalisasi yang berkubang di lembah keilmuan selama ini. Sementara bagi kaum intelektual yang melakukan gerakan sosial kritis yang digelar oleh Gramsci sebagai “intelektual organik”, adalah tentu saja tidak hanya diharap berpihak kepada rakyat un-sich. Akan tetapi, juga menjadi impian untuk mengurangi ketertundukan (captive mind) kepada paradigma dan epistemologi Barat.
Mar 25, 2021
Jan 29, 2021
KEPEMIMPINAN TRADISONAL DAN POTRET DEMOKRASI LOKAL
Tampaknya, bukan hanya status position itu yang dipandang sebagai sebuah “aset” untuk menikmati aneka bentuk fasilitas dan setumpuk keistimewaan lainnya yang bertengger di atas sebuah kursi panas. Akan tetapi, sesungguhnya telah terjadi pergeseran paradigma dalam konsep kepemimpinan yang kini mulai mengidentikkan kepemimpinan dengan kekuasaan. Akibatnya, merebaklah malpraktek kekuasaan yang berwujud korupsi serta perilaku penyimpangan lainnya yang membankrutkan bangsa dan negara yang kaya raya Sumber Daya Alam (SDA) ini.
Betapa tidak, kita seolah tidak mau tahu bahwa sesungguhnya tugas kepemimpinan itu adalah memimpin jiwa-jiwa manusia untuk tunduk dan taat kepada Allah dan rasul-Nya, sehingga sang pemimpin harus cerdas mendidik keimanan dan ketaqwaan orang-orang di sekitar wilayah kepemimpinannya. Selain pemimpin harus fungsional sebagai leader dalam rangka menjalankan Mision Profetik, juga harus menjalankan tugasnya sebagai manajerial dalam rangka mengatur organisasi keduniaan.
Sesungguhnya, jabatan
yang digapai melalui pesta demokrasi merupakan seonggok bara api yang bermakna
kekuasaan dan bermakna tanggungjawab. Karena itu, besar harapan agar buku
Kepemimpinan Tradisional dan Potret Demokrasi Lokal ini, tidak hanya dapat
menjadi pelengkap penderita atas masih kurangnya referensi menyoal “Demokrasi
Lokal” di masa kerajaan dan kesultanan masa lalu. Akan tetapi, juga dapat
menjadi setetes penyejuk kedahagaan dalam membina dan mengembangkan mata kuliah
“Masyarakat Sipil dan Demokrasi” pada jurusan sosiologi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo.
Jan 6, 2021
Virus Traffic Of Pandemic
Virus Traffic Of Pandemic: Integrative Science Perspective
Peribadi1, Samsul2, Muhammad Arsyad3, Juhaepa4, Sarpin5, and La Ode Montasir6
1. Faculty of Social and Political Science, Universitas Halu Oleo Email: citaperibadi@gmail.com
2. Faculty of Cultural Science, Universitas Halu Oleo Email: fibsamsul@gmail.com
3. Faculty of Social and Political Science, Universitas Halu Oleo Email: arsyad1965@gmail.com
4. Faculty of Social and Political Science, Universitas Halu Oleo Email: Juhaepa1962@gmail.com
5. Faculty of Social and Political Science, Universitas Halu Oleo Email: sarpin_socius@yahoo.co.id
6. Senior Islamic High School 01 (MAN 1) Kendari Email: Acil77819@gmail.com
Abstrak Makalah ini bertujuan untuk menarasikan status ontologis dalam konteks realisme empiris dan metafisik sebagai paradigma integral dan interdependen melalui pendekatan fenomenologi deduktif versi Karl Raimun Popper. Keberadaan virus pandemi tidak hanya berkembang pesat secara misterius yang sangat mengkhawatirkan kehidupan masyarakat kontemporer, tetapi juga menimbulkan berbagai macam prasangka dan persepsi yang imajinatif, sensual, dan intelektual-spiritual. Akibatnya, penting untuk dibahas dari perspektif sains integratif.
Kata Kunci: Lalu Lintas, Ontologi, Covid 19 danPandemi
Abstract This paper aims to narrate ontological status in the context of empiric and metaphysic realisms as the integral and interdependent paradigms through Karl Raimun Popper's version of deductive phenomenology approach.The existence of pandemic virus not only booms greatly mysteriously that is strongly worrying about the life of contemporary society, but also results in various kinds of prejudices and imaginative, sensual, and intellectual-spiritual perceptions. As a result, it is essential to be discussed from the integrative science perspective.
Key Words: Traffic, Ontology, Covid 19 and Pandem
Shautut Tarbiyah, Volume 26 Nomor 2, November 2020 Virus Traffic of Pandemic: Integrative Science .....
PERTAMBANGAN NIKEL DAN PROBLEMATIKANYA
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Volume 9, Nomor 3, Oktober 2020: 299 - 312 DOI: 10.33772/etnoreflika.v9i3.889
ISSN: 2252-9144 (Cetak) ISSN: 2355-360X (Online)
PERTAMBANGAN NIKEL DAN PROBLEMATIKANYA (Studi Fenomenologi di Kabupaten Konawe Selatan) NICKEL MINING AND ITS PROBLEMS (A Phenomenological Study in South Konawe Regency)
Peribadi1, Syaifudin Suhri Kasim2, Juhaepa3, Sarmadan4, Samsul5 dan La Ode Montasir6 1,2,3,4,6Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma, Kendari, Sulawesi Tenggara 93232, Indonesia 5Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo 1Email korespondensi: citaperibadi@gmail.com
ABSTRAK Kajian ini merupakan bentuk studi “before and after” atas keberadaan industrialisasi pertambangan nikel dengan berbagai problematikanya di wilayah Kabupaten Konawe Selatan. Pendekatan kualitatif dalam konteks Phenomenologi digunakan sebagai upaya mengembangkan telaah-telaah kritis reflektif atas berbagai fenomena, realitas dan hiperealitas yang mengemuka melalui instrumen pengamatan, wawancara mendalam (deep interview) dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika alam pedesaan kita di masa lalu diibaratkan sebagai seorang gadis cantik yang demikian indah dan elok dipandang mata. Kini, alam pedesaan itu tampak tak mempesona lagi, karena satwa-satwa sebagai suatu realitas ekosistem yang alamiah telah digantikan oleh satwa-satwa baru, berupa peralatan raksasa penumbang pepohonan, penggali dan pengangkut tanah nikel serta mobil-mobil karyawan perusahaan yang lalulang seolah tak pernah berhenti dan tak kenal lelah dengan ekosistem khasnya tersendiri. Kata kunci: pertambangan, problematika dan solusi alternatif
ABSTRACT This study is a form of "before and after" study on the presence of nickel mining industrialization with its various problems in the area of South Konawe Regency. A qualitative approach in the context of the Phenomenology is used as an effort to develop reflective critical studies on various phenomena, realities and hyper realities through observation instruments, deep interviews and Focus Group Discussions. The results of study shows that if the rural nature in the past was like a beautiful girl that is nicely seen, now it no longer seems to be enchanting, because the animals as a natural ecosystem reality have been replaced by mechinaries as a new form of "animals", such as the giant equipment eradicating trees, digs and hauls nickel ore, as well as by the Company employees’ cars apparently never stopping and tiredless with their own unique ecosystem.
Keywords: mining, problematics and alternative solution